Kasus Narkoba Terbesar Di Indonesia

Kasus Narkoba Terbesar Di Indonesia – Tiga tersangka perdagangan berbagai jenis narkoba seberat 39,3 kilogram di wilayah Badung terancam hukuman mati. Seperti inilah ketiga tersangka tersebut.

Tersangka pertama berinisial KS (35). Dia berada di tengah ketika terungkap ke pers. Tersangka kedua berinisial KW (48) kemudian diperlihatkan di sebelah kanan dan tersangka ketiga berinisial AA (48) di sebelah kiri.

Kasus Narkoba Terbesar Di Indonesia

Gambar menunjukkan tersangka dengan tiga tangan diborgol dan mengenakan pakaian penjara. Ketika tersangka memiliki tubuh yang relatif besar dan perawakan yang relatif kekar. Mereka juga terlihat memiliki tato di beberapa bagian tubuhnya, baik di lengan maupun di leher.

Tangkapan Terbesar 2022! Polda Bali Berhasil Ungkap Peredaran Sabu Seberat Hampir 36 Kg

Tersangka K.S. dan A.A. memiliki rambut yang dicat. Sedangkan tersangka kedua berinisial KW ternyata botak. Ketiganya mengenakan topeng biru.

Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra mengatakan, penumpasan kasus narkoba merupakan yang terbesar dalam dua tahun terakhir. Karena barang buktinya puluhan kilogram.

“Kasus ini merupakan razia anti narkoba terbesar yang dilakukan Polri di Bali dalam dua tahun terakhir,” kata Putu Jayan kepada wartawan, Selasa (12 April 2022).

Putu Jayan mengatakan, kelompoknya awalnya menangkap pelaku kejahatan berinisial KS dan KW pada Jumat (8/4). Usai menangkap dua pelaku, kelompoknya mengamankan AA di salah satu vila di Desa Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Kabupaten Badung.

Bnn Sita 3.313 Ton Sabu Dan Ungkap 760 Kasus Narkoba Selama 2021

Dari hasil penggeledahan tersangka yang berada di dalam vila, kelompoknya berhasil mendapatkan barang bukti berupa sabu seberat 35.166 gram, kokain 32 gram, dan ganja 2.669 gram.

Juga methylenedioxymethamphetamine (MDMA) 7,38 g netto, bubuk dalam 796 kapsul yang mengandung MDMA 151,24 g, pink powder (MDMA) 49,14 g neto dan orange powder (MDMA) 1280,6 g netto.

Bali mengumpulkan semua bukti yang diperoleh polisi. Jumlahnya 39355,76 gram murni atau mencapai 39,3 kilogram. Jumlah tersebut berbeda dengan jumlah yang sebelumnya diserahkan ke Bali oleh Direktur Reserse Narkoba dan Narkoba Polda Bali Kombes Paul Mochamad Khozin, yang setelah dihitung hanya 38,6 kilogram.

Ternyata polisi mendapatkan barang bukti tidak hanya berupa narkoba. Ada bukti lanjutan berupa obat psikotropika, pertama vitamin seberat 0,50 gram, kemudian prohepel HCL 500 tablet dengan berat total 80 gram, valdimex 500 tablet seberat 70 gram, xanax afrazolam 500 tablet seberat 55 gram. Juga disita uang tunai sebesar Rs.9 lakh milik tersangka A.A.

Kasus Narkoba Arsip

“Kalau nilai barang bukti itu ditaksir, kalau satu (paket) satu kilogram atau lebih, harganya sekitar Rp1,4 miliar. Kalau ditotal diperkirakan Rp56 miliar,” kata Kapolda.

“Kalau digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, kemungkinan besar bisa sampai 350.000 orang. Setidaknya dengan begitu kita bisa mengamankan atau menyelamatkan sampai 350.000 orang di bangsa ini,” imbuhnya.

Puthu Jayan mengatakan, masing-masing pelaku yakni KS, KW dan AA berperan dalam melakukan kejahatannya. KS dan KW bertanggung jawab untuk memecah, menyiapkan, dan menyuntikkan bubuk ekstasi ke dalam kapsul merah muda dan putih.

“Yang bersangkutan juga mengedarkan atau menjual barang narkotika kepada warga negara asing yang memesannya. Kemudian perannya menagih uang hasil pembelian dan penjualan narkoba yang diterima ketiga tersangka berinisial AA,” jelas Putu Jayan.

Bnn: Sindikat Narkoba Terbesar Di Indonesia Berasal Dari Nigeria

Saat itu, tersangka berinisial A.A. terlibat dalam produksi narkotika, menyediakan tempat penyimpanan narkotika, menyediakan sarana pemisahan narkotika dan menerima dana hasil jual beli narkotika dari tersangka K.S. dan K.V.

“Modus operandi tersangka adalah menyimpan narkoba di sebuah vila dan kemudian mendistribusikannya kepada warga negara asing yang sering mengunjungi kawasan Seminyak, Canggu, dan Petitenget,” kata Putu Jayan.

Polisi sekarang memberi penghargaan kepada pelanggar berdasarkan Pasal 111, 112, 114 Undang-Undang Narkotika (LA) No. 35 Tahun 2009. Mereka kini menghadapi hukuman mati. Jakarta – Gelombang penangkapan artis yang terlibat penyalahgunaan narkoba dan psikotropika kembali terjadi. Antara Maret dan minggu kedua Agustus 2017, polisi menangkap setidaknya delapan selebriti.

Kepala Bidang Pemberantasan Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto mengatakan, penangkapan selebriti yang menggunakan narkoba pada tahun ini merupakan yang tertinggi dibanding periode-periode sebelumnya.

Ditresnarkoba Polda Bali Ungkap Kasus Narkoba Terbesar, Barang Bukti Senilai Rp56 Miliar

. Mantan pegawai Peterpan ini diborgol di rumahnya di Sarijad, Kecamatan Sukasari, Bandung, setelah mendapat pesanan paket narkoba melalui ojek.

Polisi menangkap Ivo dengan tiga batang ganja. Pria botak ini dinyatakan positif menggunakan ganja, menurut hasil urinalisis laboratorium.

Selain itu, mereka adalah aktor sinetron Ammar Zoni, Si Cantik Asmara, Axel Matthew Thomas dan aktris Tora Sudiro. Polisi di Jakarta Selatan kemudian menangkap Marcello Tahito atau Ella saat kedapatan memindahkan mereka.

Yang terakhir ditangkap Minggu lalu, 13 Juli 2017 sekitar pukul 20.00 WIB. Aparat kepolisian kota Bekasi menangkap aktor sinetron Rio Reifano. Dia tertangkap sedang merokok ganja ketika dia didenda oleh petugas patroli.

Napi Narkoba Ketahuan Transaksi Di Dalam Penjara Medan

Jenderal bintang satu ini mencontohkan kasus Tora Sudiro yang diawali dengan penyelidikan. Jauh sebelum penangkapan Thor, polisi tampaknya telah menangkap pengedar narkoba sabu dan psikotropika

“Saat pemeriksaan, muncul nama Tora Sudiro. Jadi tidak tiba-tiba masuk radar kita atau malah menjadi target,” jelas Eko.

Ajun Komisaris Pol. Vivik Tiangkung mengatakan, sejak menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Narkoba Polres Jakarta Selatan pada Maret 2016, pihaknya telah mengungkap beberapa kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan selebriti. Beberapa nama antara lain Fariz Rustam Munaf, Dylan Putra Allen atau Dylan Carr, Resta Sinaga dan Angita Sari (model dan mantan pacar gembong narkoba Freddie Budiman).

Penggunaan narkoba – dari menemukan rasa damai hingga menemukan inspirasi untuk karya seni. “Ada juga yang tidak lagi menjual dirinya sebagai artis, akibatnya depresi berat,” kata Vivik.

Teddy Minahasa Naik Pitam, Kasus Narkoba Di Sumbar Tertinggi Di Indonesia

Dalam wawancara khusus, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol. Budi Waseso mengatakan, pihaknya telah mengantongi peta peredaran narkoba selebriti. “Saya punya data, fakta, dan peta jaringan.”

Kepala Bagian Humas BNN, Kombes Pol. Sulistiyandriatmoko mewanti-wanti para artis: “Hentikan karena cepat atau lambat pasti kami tangkap. Kami telah menangkap ratusan dealer dan dealer. Mereka telah menerbitkan informasi tentang siapa yang dapat memasoknya, termasuk artis. Ini hanya soal waktu.”

Derasnya peredaran narkoba ke Indonesia terlihat dari cara aparat mencegah penyelundupan berbagai jenis barang ilegal. Baru-baru ini, polisi mengungkap penyelundupan 1 ton sabu dari Taiwan dan 1,2 juta ekstasi dari Belanda. Sebelumnya pada 2012, BNN melaporkan Freddie Budiman menguasai peredaran 1,4 juta butir ekstasi di luar Lapas.

Tahun berikutnya, terungkap skema penyelundupan 400.000 pil ekstasi dari Belanda, yang kembali dikendalikan oleh Freddie Budiman dan kerabatnya Colbert Mangaratua. Pengadilan menjatuhkan hukuman mati kepada Freddy dan Colbert 13 tahun penjara.

Miliki Sabu Seberat 305 Gram Dalam Sepatu, Warga Tual Diamankan

Pada 2015, BNN berhasil mencegah penyelundupan 860 kilogram sabu dari Tiongkok ke Calideres. Sindikat penembus laut ini dipimpin oleh Wong Chee Ping, seorang gembong narkoba yang dikejar pihak berwajib di beberapa negara.

“Ada 11 negara pemasok narkoba ke Indonesia. Narkoba itu berasal dari Indonesia. Inilah realita yang terjadi sekarang,” kata Komjen Budi Waseso awal Januari tahun lalu.

Terlepas dari penemuannya, Jenderal Bouvas mengaku masih belum bisa bertindak. Itu karena mereka tidak memiliki cukup bukti. Selain itu, kerja aparat seringkali terhalang oleh pengalaman para gembong narkoba. “Teknologi yang mereka miliki lebih baik dari teknologi yang kita miliki,” kata Bouvas. “Mereka tahu bahwa ketika kami disadap, kami sedang diawasi. (CD)

* Fakta atau hoax? Untuk memeriksa kebenaran informasi yang dibagikan, minta nomor cek fakta WhatsApp 0811 9787 670 hanya dengan memasukkan kata kunci yang diperlukan.

Official Website Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

3 hal yang disampaikan Ketua PSSI Eric Tohir kepada warga saat parade timnas U-22 SEA Games 2023 Indonesia dalam rapat dengar pendapat di kantor BNN, Jakarta, Jumat (6/11/2015). Petugas BNN berhasil mengungkap peredaran narkoba di Tebet, Jakarta, dengan barang bukti sabu seberat 150 gram. (/Helmi Afandi)

, Jakarta – Sindikat penyelundupan narkoba di Indonesia semakin diburu. Dalam penangkapan terakhir oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), ditemukan 2 warga negara asing yang menguasai perdagangan ilegal ini.

BNN sangat menekankan fakta banyaknya sindikat asing. Menurut Kepala Humas BNN, Slamet Pribadi, sindikat asing terbesar di Indonesia saat ini berasal dari salah satu negara Afrika.

“Kalau dirinci secara kuantitas, Nigeria yang terbesar,” kata Slamet, Jumat, 12 Juni 2015.

Edarkan Sabu Seberat 13 Gram Seorang Pemuda Dibekuk Polisi Di Wonosobo

Setelah Nigeria, kelompok pengendalian narkoba datang dari negara-negara di benua Asia. Termasuk negara dengan populasi terbesar di dunia — China.

Menurut Slamet, perwakilan pemberantasan BNN, Daddy Fawzi Elhakim, juga membenarkan bahwa sindikat Nigeria saat ini merupakan yang terbesar. Oleh karena itu, pengawasan tambahan dan penegakan hukum diperlukan untuk memberantas perdagangan narkoba yang diimpor oleh warga negara asing.

Selain itu, papa juga meminta pengusutan pencucian uang yang diperoleh dari perdagangan narkoba Nigeria ke sektor mana.

“Yang harus dikembangkan penyidik, khususnya penyidik ​​Polri dan BNN, dimana TPPU hasil pencucian uang belum kita bobol,” jelas Deddy.

Tampang 3 Tersangka Pengedar 39,3 Kg Sabu Ganja Di Badung

Menurut keterangan pelapor, Deddy menyebut uang itu dicuci oleh pelaku kejahatan di negara asalnya Nigeria. Di sana, uang ilegal ditransfer ke beberapa bisnis seperti toko pakaian, hotel, motel, dll.

“Banyak kekayaan baru (Nigeria) dari perdagangan narkoba di Thailand, China, Malaysia, dan Indonesia telah dicuci di negara mereka sendiri,” pungkasnya. (Ya Tidak)

* Fakta atau hoax? Untuk memeriksa kebenaran informasi yang dibagikan, minta nomor cek fakta WhatsApp 0811 9787 670 hanya dengan memasukkan kata kunci yang diperlukan.

3 Hal yang Disampaikan Ketua PSSI Eric Tohir Kepada Warga Saat Pawai SEA Games U-22 2023 Timnas Indonesia Pertama Kali Freddy Budiman Tahu Narkoba dan Jadi Gembong Narkoba Terbesar di Indonesia Nama Freddy Budiman, Gembong Narkoba Kembali dalam diskusi publik Itu dia berkorespondensi dengan Ferdi Sambo, yang dijatuhi hukuman mati oleh senat.

Kurun Waktu 14 Hari, Polres Jayapura Berhasil Ungkap 3 Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Jakarta, – Nama Freddy Budiman, sang gembong narkoba, kembali menjadi perbincangan publik. Hal itu senada dengan Ferdi Sambo yang divonis mati oleh Senat pada Senin (27/02/2023) atas pembunuhan berencana terhadap Brigjen J.

Penalti

Kasus penyalahgunaan narkoba, contoh kasus narkoba, pabrik narkoba terbesar di indonesia, kasus narkoba terbesar, kasus narkoba terbaru di indonesia, kasus terbesar di indonesia, pengedar narkoba terbesar di indonesia, bandar narkoba terbesar di indonesia, artis kasus narkoba, kasus narkoba hari ini, contoh kasus narkoba di indonesia, kasus narkoba di indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *